Saturday, December 1, 2018

REAKSI SIKLOADISI





     Reaksi Sikloadisi adalah perpaduan atau kombinasi dua sistem π-elektron untuk membentuk sebuah cincin atom memiliki ikatan σ dua baru dan dua lebih sedikit π Obligasi disebut reaksi dienae. Jumlah π-elektron berpartisipasi dalam setiap komponen diberikan dalam kurung sebelumnya nama, dan reorganisasi elektron dapat digambarkan dengan siklus melengkung panah - masing-masing mewakili gerakan sepasang elektron. Notasi ini diilustrasikan pada gambar di sebelah kanan. Dienae reaksi pembentukan cincin digambarkan oleh panah biru, sedangkan proses cycloreversion cincin-pembukaan yang ditunjuk oleh panah warna merah. Dicatat bahwa jumlah anak-anak panah yang melengkung yang diperlukan untuk menunjukkan reorganisasi ikatan setengah jumlah total dalam tanda kurung.

Reaksi sikloadisi yang paling umum adalah siklisasi [4π + 2π] yang dikenal sebagai reaksi Diels-Alder. Dalam terminologi Diels-Alder, dua reaktan disebut sebagai diena dan dienofil. Diagram berikut menunjukkan dua contoh sikloadisi [4π + 2π], dan dalam persamaan kedua cahaya berikutnya menginduksi sikduksi [2π + 2π].
Reaksi sikloadisi tipe (2+2) mudah terjadi dengan adanya cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai, tetapi tidak mudah terjadi bila campuran reaksi itu dipanaskan. Mudah dijelaskan dengan teori orbital garis depan dengan mengandaikan bahwa electron electron mengalir dari HOMO satu molekul ke LUMO molekul lain. Pada sikloadisi (2+2) etilena yang menghasilkan siklobutana. Etilen mempunyai dua orbital π : π dan π*. Dalam keadaan dasar π merupakan orbital bonding dan HOMO, sedangkan π* adalah orbital antibonding dan LUMO. Dalam suatu reaksi sikloadisi, HOMO dari molekul pertama harus bertumpang tindih dengan LUMO dari molekul kedua karena HOMO pada molekul pertama tidak bertumpang tindih dengan HOMO molekul kedua karena orbital tersebut telah terisi. Bersamaan dengan menyatunya orbital π orbital orbital ini juga mengalami hibridisasi menghasilkan ikatan ikatan sigma sp3 baru,
        Dalam setiap kasus, reaktan diena berwarna biru, dan ikatan-σ baru dalam adisi berwarna merah. The stereospecificity reaksi ini harus jelas. Dalam contoh pertama, substituen aseton pada diena memiliki konfigurasi-E yang identik, dan keduanya tetap saling melekat dalam adisi siklik. Demikian pula, substituen ester pada dienofil memiliki konfigurasi-trans yang dipertahankan dalam adisi. Reaktan dalam persamaan kedua keduanya monosiklik, sehingga adduct siklikdisi memiliki tiga cincin. Orientasi dari cincin beranggota enam quinone yang berkenaan dengan sistem bicycloheptane (berwarna biru) adalah endo, yang berarti ia berorientasi pada jembatan terpanjang atau lebih tak jenuh. Konfigurasi alternatif disebut exo.
Karena dienophile (quinone) memiliki dua ikatan ganda aktif, reaksi sikloadisi kedua dimungkinkan, asalkan diena yang cukup diberikan. Sikloadisi kedua lebih lambat dari yang pertama, sehingga monoadduct yang ditampilkan di sini mudah disiapkan dengan hasil yang bagus. Meskipun produk [4 + 2] ini stabil untuk pemanasan lebih lanjut, ia mengalami sikddisi [2 + 2] saat terkena sinar matahari. Perhatikan hilangnya dua ikatan karbon-karbon dan pembentukan dua ikatan (berwarna merah) dalam transformasi ini. Juga perhatikan bahwa pi-subskrip sering dihilangkan dari notasi [m + n] untuk mayoritas sikloadisi yang melibatkan sistem π-elektron. Contoh-contoh reaksi sikloadisi:

DAFTAR PUSTAKA


Fessenden, 1985. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Marham. S. 2008. Kimia Organik Fisik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Pine, S. H. 1988. Kimia Organik. Bandung : ITB-Press.



Pertanyaan Diskusi:
1.   Mengapa pada senyawa etilena tidak bisa bereaksi secara sikloadisi tanpa adanya cahaya?
2.  Mengapa pada senyawa 1,3 butadiena tidak memerlukan cahaya untuk dapat bereaksi dengan etilena sebagai dieofil?
3.  Mengapa bentuk produk ekso dari reaksi sikloadisi lebih stabil dibandingkan produk endo nya?
 
 

27 comments:

  1. 3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih benyyy
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete
  3. Saya akan coba jawab
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  4. Hello kawan senegara
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  5. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  6. okee beny jawaban no. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  7. Yo
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  8. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  9. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  10. Makasih bento
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete
  11. Saya akan coba jawab
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  12. Terimakasih benyyy
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete
  13. Halo beny, menurut saya jawaban no 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  14. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  15. Terima kasih,
    Baiklah saya akan membantu menjawab pertanyan nomor 2, yaitu Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete
  16. Terima kasih,
    Baiklah saya akan membantu menjawab pertanyan nomor 2, yaitu Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete
  17. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  18. 3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  19. Makasih
    Saya akan coba jawab
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  20. Makasih bermananto paparannya,
    Saya akan coba jawab
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  21. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.

    ReplyDelete
  22. 1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.
    3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil berada pada posisi yang jauh dengan ikatan rangkap diena sehingga halangan steriknya lebih kecil.

    ReplyDelete
  23. 3. Produk ekso lebih stabil karena substituen yang berasal dari dienofil

    ReplyDelete
  24. 2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi

    ReplyDelete
  25. 2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi

    ReplyDelete
  26. 2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi

    ReplyDelete
  27. Saya akan coba jawab
    1. Karena pada senyawa etilena tersebut membutuhkan cahaya agar elektronnya dapat bereksitasi dari π1 ke π2* sehingga dapat bereaksi dengan etilenofil.
    2. Karena ikatan yang terbentuk pada π2 (HOMO) dari senyawa 1.3-butadiena dapat langsung bereaksi dengan etilena sebagai dienofil tanpa perlu elektronnya bereksitasi.

    ReplyDelete

Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja

“Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja” Dewasa ini, kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap obat dan makanan perlu ditingkatkan, ...