Saturday, November 10, 2018

Keasaman dan Kebasaan senyawa Organik


Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air) dengan pH kurang dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalahasam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).  

Menurut Brønsted-Lowry asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
sifat keasaman atau kebasaan suatu molekul dipengaruhi melalui beberapa cara. Di antaranya yaitu sebagai berikut :

    ·          Gugus hidroksil (-OH) merupakan gugus fungsi asam yang dipengaruhi      oleh substituennya. Keberadaan gugus-gugus -C=O atau -SO2 disamping      gugus -OH akan melemahkan ikatan O-H terhadap heterolisis. Peristiwa ini      biasa dinamakan dengan efek resonansi. Pergeseran pasangan elektron            bebas oksigen yang diikuti dengan pergeseran elektron ikatan-phi ke                oksigen yang lain dalam struktur resonansi 1 menghasilkan struktur              resonansi 2.


    Munculnya muatan positif pada atom oksigen dalam struktur 2 akan melemahkan ikatan O-H dan terjadi pelepasan H+ yang menyebabkan asam asetat (senyawa diatas) bersifat asam·
·          Ukuran atom yang bermuatan negatif
      Muatan negatif lebih suka berikatan dengan atom yang berukuran besar, karena ruangan yang tersedia lebih besar, sehingga akan lebih stabil. HI lebih asam dibandingkan dengan HF, walaupun F lebih elektronegatif dibandingkan I. Ion I jauh lebih besar dibandingkan F, sehingga muatan negatifnya lebih stabil.
·         Kestabilan resonansi

   Kestabilan basa konjugasi dari fenol terjadi karena anion dapat mendelokalisir muatan negatif ke sepanjang cincin dengan cara resonansi. Pada sikloheksanol, tidak terjadi resonansi, sehingga kekuatan asamnya jauh lebih kecil dibandingkan fenol.
·          Efek Induksi
     Polarisasi satu ikatan yang disebabkan oleh polarisasi ikatan tetangga disebut efek induksi. Atau juga Efek induksi adalah tarikan rapatan elektron melalui obligasi yang disebabkan oleh perbedaan Elektronegativitas atom. Efek ini tidak hanya dirasakan oleh ikatan tetangga, namun dapat pula berpengaruh sampai ikatan yang lebih jauh. Efek ini berkurang dengan bertambahnya jarak. Polarisasi ikatan C-C menyebabkan pula sedikit polarisasi tiga ikatan C-H metil.
          Sifat induksi terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan . Gejala       elektrostatik diteruskan melalui rantai karbon. Efek induksi  terdiri atas         dua yaitu  +I (pendorong elektron)  dan –I  (penarik elektron)Gugus             penarik elektron yang lebih besar dari hidrogen H merupakan efek induksi      –I sedangkan gugus penarik elektron yang lebih lemah dari hidrogen H            merupakan efek induksi +I. Berikut ini urutan reaktifitas  induksi –I              (penarik electron) adalah sebagai berikut:

-Cl > -Br > -I > -OCH3 > -OH > -C6H5 > -CH+CH2 > -H
         Selain itu Posisi gugus menentukan besarnya efek induksi yang diberikan.

        Semakin dekat penarik elektron maka semakin besar efek induksinya, dan      H nya mudah lepas dan keasamaan senyawa tersebut besar atau pKanya          kecil.

Referensi
Dwiyanti, G. 2007. Konsep Dasar Sifat Molekul. Universitas Terbuka.
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. 1983. Kimia Organik I. Jakarta: Erlangga.

Utomo, M.P. 2008. Teori Asam – Basa. Yogyakarta: UNY Press.


Pertanyaan:
1.  Jelaskan konsep keasaman dan kebasaan suatu amina primer, amina sekunder, amina tersier serta amina yang mengikat gugus aromatik?
2.     Jelaskan reaksi yang terjadi pada asam karboksilat yang mempengaruhi tingkat keasamannya?






41 comments:

  1. Selamat malam beny. Terimakasih atas materinya.
    Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  2. Selamat malam beny. Terimakasih atas materinya.
    Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete

  3. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  4. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih atas materinya Benay

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  6. Makasih benyhttps://benybermantoo.blogspot.com/2018/11/asam-merupakan-zat-yang-memiliki-sifat.html
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    ReplyDelete
  7. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete

  8. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  9. Hai beny

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  10. Makasih bento
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  11. Hai bang, materinya sangat bermanfaat.
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  12. 2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  13. Terimakasih
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  14. https://benybermantoo.blogspot.com/2018/11/asam-merupakan-zat-yang-memiliki-sifat.html
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  15. Menurut saya
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  16. Terima kasih atas ilmunya bang
    Saya akan mencoba menjawab

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  17. Terimakasih
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  18. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete

  19. Terimakasih
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    ReplyDelete
  20. Terimakasih materinya bang
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  21. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  22. Terimakasih materinya bang
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  23. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  24. Terimakasih atas materinya bang.
    Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  25. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  26. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  27. Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  28. Selamat malam bang . Menurut saya jawabnnya :

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  29. Assalamualaikum bang ben. Terimakasih ilmunya bang ben
    Jawabannya
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  30. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  31. Materinya bagus bang, menurut saya jawabannya
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  32. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  33. Selamat malam bang beny ganteng . Terimakasih atas materinya.
    Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  34. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    ReplyDelete
  35. Selamat malam pak beny ganteng . Terimakasih atas materinya.
    Menurut saya jawabannya:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  36. Assalamualaikum beny,sangat menarik dan bermanfaat. Jawaban untuk pertanyaan di atas menurut saya
    1. Amida dapat dihidrolisis tetapi harus menggunakan katalis,jika tanpa katalis amida tidak terprotonasi. Oleh karena itu, air yang sangat miskin nukleofil, harus menyerang amida netral yang jauh lebih rentan terhadap nukleofilik daripada serangan dari amida terprotonasi. Selain itu, kelompok dari intermediat tetrahedral tidak terprotonasi dalam reaksi tanpa katalis. Oleh karena itu, -OH adalah gugus pergi dari tetrahedral menengah karena –OH merupakan basa yang lemah dari –NH2 amida reformasi tersebut.
    2. Asam karboksilat bersifat asam yang lebih kuat dari alkohol karena basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari alkohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen. Selain itu Ka asam karboksilat lebih besar daripada alkohol karena asam karboksilat dapat beresonansi dan dapat terionisasi sebagian di dalam air.

    ReplyDelete
  37. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  38. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  39. Terimakasih penjelasannya beny, jawaban untuk pertanyaan no 1:

    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    Semoga membantu

    ReplyDelete
  40. https://benybermantoo.blogspot.com/2018/11/asam-merupakan-zat-yang-memiliki-sifat.html
    1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia.Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete
  41. 1. Alkil amin lebih basa dibanding ammonia. Perbedaannya terletak pada gugus metil dibandingkan atom hidrogen karena metil adalah gugus pemberi electron dibanding hidrogen, ia memantapkan muatan positif ion alkilamonium dan menggeser kesetimbangan tekanan. Pada umumnya gugus pemberi elektron menaikkan kebasaan amin, dan gugus penarik elektron , menurunkan kebasaannya. Amin aromatik merupakan basa yang lebih lemah dibanding amin alifatik atau ammonia, misalnya anilin kurang basa dibanding sikloheksilamin. Alasan untuk perbedaan yang mencolok ini adalah delokalisasi resonansi dari pasangan electron bebas pada anilin, yang tidak terdapat pada sikloheksilamin.

    2. a. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
    b. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
    c. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.

    ReplyDelete

Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja

“Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja” Dewasa ini, kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap obat dan makanan perlu ditingkatkan, ...